Newest Post

({}) ......Renungan di Jum'ah mubarokah .....

| 13 Mar 2015
Read more »

~Surga yg diinginkan sama~
Rasul shollallahu alaihi wasallam qiyamullail sampai bengkak kakinya,sementara sebagian kita tengah malam 'i`tikaf`nonton bola di depan televisi.

~Surga yg diinginkan sama~
para sahabat saling menjaga adab mereka,sementara sebagian kita sibuk hujat sana hujat sini.

~Surga yg diinginkan sama~
Saad bin Abi Waqosh menjaga betul kehalalan makanan yg dia makan,sementara sebagian kita malah bersemboyan "yg haram saja sulit apalagi yg halal".

~Surga yg diinginkan sama ~
Kholid bin Walid menyibukkan dirinya dengan Jihad fi sabilillah,sementara sebagian kita memikirkan kaum muslimin yg lain saja ogah ogahan.

~Surga yg diinginkan sama~
Imam Bukhori rela berguru sana sini untuk mempelajari para rijalul hadits,sementara sebagian kita malah asik mencari tahu setiap detil artis pujaannya.

~Surga yg diinginkan sama ~
para ulama`menghabiskan waktunya siang malam menuntut ilmu,sementara sebagian kita menghabiskan siang malamnya dengan bergame online ria.

~ Surga yang diinginkan sama,~
Namun mujahid palestina meraihnya dengan jihad, sementara sebagian kita sholat saja ditunda2, sebagian
muslimah kenakan hijab saja berat.

~ Surga yang diinginkan persis~
Namun militan syiriah meraihnya dengan syahid, sementara kita sedekah saja sulit.

~ Surga yang dimaksud serupa~
Namun anak-anak gaza membelinya dengan hafalan, sementara anak-anak kita diajarkan nyanyian.

~ Surga yang diharap itu-itu saja~
Bunda di iraq dapatkan dengan mendidik anaknya angkat senjata, sedang kita didik anak kita tutup mata.

~ Surga dipinta dalam doa tak berbeda~
Muslim rohingya menukarnya dengan tangisan, sementara kita menangis karena putus pacaran.

Bila satu saat ALLAH ta'aalaa menanyakan, "apa alasan-Ku agar memasukkanmu dalam surga-Ku?" tentu mujahid palestina, iraq, syiriah punya jawabnya. Mari bertanya, "apa alasan yg akan kita kemukakan pada ALLAH ta'aalaa hingga layak surga-Nya bagi kita?" bandingkan dengan pengorbanan mereka..

({}) ......Renungan di Jum'ah mubarokah .....

Posted by : Unknown
Date :13 Mar 2015
With 0komentar
Tag :

Gagal itu bukan sukses yang tertunda

|
Read more »

" Gagal itu bukan sukses yang tertunda ''

Ini disampaikan oleh seorang dosen Psikologi pada waktu saya mengikuti seminar 20 tahun dulu. Betul-betul terpatri di memori dan hati. Ya, gagal adalah gagal, bukan sukses yang tertunda. "Kalau ada yang mengatakan gagal adalah sukses yang tertunda sebetulnya hanya 'ngayem-ayemi' (membesarkan hati) supaya tidak frustasi" lanjutnya.

Sukses besar itu seperti tumpukan koin. Sukses besar itu berasal dari sukses kecil yang disusun setiap hari. Hari ini satu koin sukses kecil, besok satu koin sukses kecil, demikian seterusnya maka lama-lama akan menjadi sukses besar.

Demikian juga dengan gagal. Dimulai dengan gagal kecil kalau dikumpulkan setiap hari akan menjadi gagal total. Tidak ada cerita hari ini gagal, besok sukses, gagal lagi, sukses lagi, dan akhirnya menjadi sukses besar.

Sepakat dengan apa yang disampaikan, bahwa kesuksesan sekarang adalah hasil jerih payah terus menerus yang dilakukan pada masa-masa sebelumnya. Tidak ada yang instan, semua melalui proses. Determinasi dan konsistensi adalah kata kunci dalam hal ini. Seperti kata pepatah: Siapa yang menabur benih akan menuai hasil. Jangan berharap memetik anggur kalau yang ditanam adalah semak belukar.

Disarikan dari sdr Anton Satria Prabuwono

Gagal itu bukan sukses yang tertunda

Posted by : Unknown
Date :
With 0komentar
Tag :
Next Prev
▲Top▲